Jumat, 10 Juli 2009

MENGHEMAT ENERGI MOJOKERTO

“Mengapa kita lebih berminat untuk menikmati hasil teknologi dan kurang untuk menguasai teknologinya itu sendiri/ hal ini nampak dari gejala, kita dengan sangat cepat menggunakan hasil teknologi modern, misalnya kaset, video dan televise, tetapi sangat lamban untuk berusaha menguasai teknologi pembuatannya”.
“Kita baru sadar kalau kita mempunyai kaki ketika kita merasakan sakit sehingga baik atau sebelum kaki kita meninggalkan kita”
Energi adalah bentuk dari suatu zat, sebtansi atau kekuatan/kemampuan, yang sifatnya abstrak, sukar untuk dibuktikan tetapi dapat dirasakab. Energi adalah kemampuan untuk menghasilkan kerja. Availibity adalah kemampuan suatu system untuk menghasilkan kerja yang berguna sehingga keberadaannya lebih realistik, mudah dibuat dan dapat dirasakan kegunaannya. Energi adalah sumber daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan termasuk bahan bakar, listrik, energi mekanik dan panas. Sumber energi merupakan sebagaian dari sumber daya alam yang meliputi minyak dan gas bumi,, batu bara, air, panas bumi, gambut, biomassa dan sebagainya, baik secara langsung atau tidak langsung dapat dimanfaatkan sebagai energi.
Sedangkan kita tahu bahwasannya energi itu berasal dari benda mati maupun benda hidup dan energi juga merupakan komponen dari manusia, hidup, dan alam semesta. Kita tahu semuanya bersifat terbatas, lemah dan membutuhkan yang lainnya, tentu suatu hari nanti masih ada atau tidak karena kita juga manusia, kita juga bersifat terbatas. Akalpun juga terbatas. Untuk itu, semua yang terbatas ini membutuhkan sesuatu yang tidak terbatas yaitu sang pencipta sesuatu yang terbatas seperti kita.
Dan ketika energi itu mulai habis, kita baru menyadarinya betapa pentingnya, mulai sekarang kita harus berhemat demi anak cucu kita nanti.

LANGKAH PENGHEMAT ENERGI PADA PERALATAN LISTRIK

Langkah yang dapat dilakukan dalam upaya penghematan energi oleh peserta didik dalam hal terhadap peralatan energi listrik adalah sebagai berikut ;
a. Lemari es (kulkas)
 Jaga agar pintu lemari es sellau tertutup rapat dan hanya membuka pintu seperlunya saja
 Mengisi lemari es jauh dari sumber panas, kompor, sinar matahari
 Tidak memasukkan makanan dan minuman yang masih panas ke dalam lemari es
 Lemari es secara teratur/rutin dibersihkan
 Pilih ukuran/kapasitas lemari es sesuai dengan keperluan
 Penyetelan suhu lemari es diusahakan tidak terlalu rendah
 Untuk bahan makanan yang cair, usahakan agar selalu terbungkus dengan sempurna
 Matikan lemari es, jika tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama
b. Setrika listrik :
 Gunakan setrika dengan system pengaturan pana syang otomatis
 Atur setrika listrik sesuai dengan tingkat panas yang diperlukan oleh bahan 9sutera, wol, rayon, polyester, katun)
 Bersihkan bagian bawah setrika
 Matikan setrika bila kana ditinggalkan lama
c. Pompa air :
 Gunakan pompa air yang otomatis
 Gunakan tangki penampung
 Pilihlah jenis pompa yang mempunyai efisiensi pemompaan tinggi
d. Kipas angin :
 Matikan kipas angina bila tidak diperlukan lagi
 Gunakan kipas angina yang memiliki alat pengatur waktu
 Pilihlah kipas angina yang mempunyai konsumsi listrik spesifik
e. Pendingin ruangan (AC) :
 Matikan AC bila ruangan tidak digunakan lagi untuk jangka waktu yang cukup lama
 Atur suhu ruangan sesuai dengan kenyamanan yang diperlukan
 Tutp jendela, pintu dan ventilasi ruangan ber-AC agar udara panas dari luar tidak masuk/menambah beban pendinginan
 Pakai pengatur waktu (timer) bila menghidupkan AC untuk jangka waktu yang sudah jelas diketahui
 Tempatkan AC sejauh mungkin dari sengatan langsung sinar matahari agar efek pendinginan (cooling effect) tidak berkurang
 Bersihkan saringan (filter) udara secara teratur
 Gunakan jenis lampu yang hemat energi
 Pilih model AC yang hemat energi
f. Mesin cuci :
 Gunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas
 Sesuaikan kapasitas mesin cuci dengan kebutuhan
 Hanya gunakan pengering (untuk mesin cuci yang mmeiliki alat pengering) pada saat mendung atau hujan
g. Mesin penanak nasi (rice cooker) :
 Selalu menanak nasi dengan rice cooker sesuai dengan kapasitas
 Letakkan rice cooker betul-betul tegak sehingga alat pemutus listrik akan bekerja dengan baik
 Jangan terlalu sering menghangatkan
 Jangan mmebiarkan rice cooker menanak nasi sementara alat pengatur dalam keadaan rusak
h. Kompor listrik :
 Pakai kompor listrik hanya bila bahan baker jenis lain sulit diperoleh
 Pilih daya kompor yang sesuai dengan kebutuhan
 Selalu bersihkan kompor dari tumpahan bahan makanan
i. Pemanas air
 Gunakan alat pemanas hanya bila betul-betul perlu
 Pilihlah kapasitas pemanas air sesuai dengan kebutuhan
j. Penerangan alami
 Bersihkan secara berkala kaca jendela. Kaca jendela yang bersih akan meneruskan cahaya dari luar lebih banyak
 Gunakan warna-warna muda/cerah untuk dinding dan langit-langit, demikian juga untuk bagian-bagian dari bangunan yang dapat memantulkan cahaya ke dalam ruangan
 Jika digunakan alat peneduh untuk menghalangi cahaya matahari langsung, usahakan agar cahaya langit masih dapat masuk ke dalam ruangan
k. Penerangan buatan/lampu
 Matikan lampu-lampu listrik apabila sudah tidak diperlukan lagi
 Kurangi penerangan listrik yang berlebihan sampai pada batas batang yang wajar, untuk tugas biasa seperti membaca atau menulis diperlukan penerangan dengan tingkat cukup minimal
 Dengan mengetahui tingkat/level penerangan dalam sesuatu ruangan, maka jumlah lampu listrik yang bias dipadamkan (tanpa harus mengganggu kegiatan sehari-hari) menjadi lebih mudah diatur
 Penempatan lampu jangan trelalu tinggi dan disesuaikan letaknya dengan obyek atau tempat yang harus diterangi
 Untuk keperluan tertentu (misalnya mengetik atau menulis), penerangan listrik hendaknya difokuskan dan diusahakan agar sinarnya tidak terlalu menyebar ke mana-mana
 Nyalakan lampu halaman/tanaman apabila hari benar-benar telah mulai gelap, jika malam hari menjelang larut, hendaknya lampu-lampu tersebut dikurangi, matikan segera apabila hari telah mulai terang kembali
 Untuk mempermudah pengaturan pemakaian lampu-lampu taman, halaman, sudut, teras atau koridor dapat juga diperlukan alat Bantu yang dapat menyalakan ataua memadamkan lampu-lampu pada yang dikehendaki
 Sebaiknya instalasi listrik dipasang dengan lebih banyak fasilitas sakelar sehingga mudah untuk melakukan pengaturan pemakaian lampu-lampu sesuai dengan kebutuhan
 Menurut penyelidikan, lampu TL atau lampu neon, dengan rangkaian yang benar, mempunyai efisiensi tinggi dan awet. Namun perlu diingat, pemakaian lampu jenis ini menjadi menjadi sangat boros jika tidak dilengkapi dengan kapasitor
 Peliharalah bola lampu atau tabung beserta kap atau reflektornya agar tetap bersih, lampu dan kap lampu yang kotor dapat mengurangi cahaya sehingga mungkin menyebabkan timbulnya keinginan untuk menambah lampu lagi atau mungkin juga hendaknya menggantinya dengan lampu lain yang lebih besar wattnya. Barang tentu hal ini berarti suatu pemborosan yang sebenarnya tidak perlu terjadi apabila lampu-lampu beserta kapnya selalu dalam keadaan bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar